NEWS
NEWS
-
Flocked Swab untuk Tes Covid-19 Langka, UI Siap Produksi 1 Juta HS 19
- Waktu Publish
- 09-03-2021, 03:14
- Views
- 643
PIKIRAN RAKYAT – Universitas Indonesia bersama mitra industrinya siap memproduksi satu juta Flocked Swab (HS 19) untuk tes swab Covid-19.
Seperti diketahui,? tes swab menjadi cara mendiagnosis apakah seseorang positif terinfeksi COVID-19 atau tidak.
Sekarang, tes swab menjadi standar diagnostik virus corona yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO) karena tingkat reliabilitas yang jauh lebih tinggi dibanding metode lainnya.
Baca Juga: Sempat Reaktif Positif Covid-19, Ini Hasil Uji Swab 2 Pengunjung dan 1 Pedagang di Karawang
Tes swab menggunakan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) yang mutlak membutuhkan produk pengumpul spesimen yang bernama flocked swab.
Hingga saat ini, flocked swab masih sangat langka di Indonesia dan hanya bisa diperoleh melalui impor.
Menjawab permasalahan tersebut, UI mendirikan konsorsium yang ?terdiri dari para ahli dan peneliti dari Research Center for Biomedical Engineering (RCBE) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Baca Juga: Puasa Ramadhan 1441 H, Ardi Idrus Beberkan Menu Takjil Favoritnya yang Punya Banyak Khasiat
Mereka berkolaborasi dengan beberapa mitra industri yaitu Dynapack Asia Pte Ltd, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Ingress Malindo Ventures, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Langgeng Jaya, PT Indachi Prima, dan PT Sri Tita Medika, untuk mengembangkan flocked swab dengan kandungan lokal hampir 100% lokal Indonesia.
Flocked Swab Made in Indonesia yang diberi nama HS 19 (Hope and Solution for Covid-19) itu akhirnya telah diproduksi setelah melalui tahapan riset dan pengujian.
Pengerjaan riset ini melibatkan para insinyur dari Fakultas Teknik (FTUI) dan dokter dari Fakultas Kedokteran (FKUI) di bawah naungan Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI (DISTP UI).
Sebelum diproduksi, prototipe HS 19 telah melewati proses pengujian dari Laboratorium Mikrobiologi FKUI, untuk memastikan produk telah aman digunakan bagi tenaga kesehatan maupun pasien.?
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Indramayu Melonjak, Satu Pasien Keluhkan Batuk Berdarah
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, Ph.D menuturkan kolaborasi pendidikan tinggi dan industri mutlak dilakukan dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19.
"Melalui sinergi tersebut (kami) berhasil menciptakan HS 19 yang telah diproduksi sebanyak 50.000 unit pada batch pertama dan telah diserahkan pada Kamis, 14 Mei 2020 kepada jaringan dokter Fakultas Kedokteran UI (FKUI) Angkatan 1995 untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan," kata Ari dalam keterangan tertulis Humas UI, Kamis 14 Mei 2020.
Ari menargetkan produksinya ? mencapai satu juta unit pada Juni tahun ini. Hasil produksi kemudian akan disumbangkan secara gratis kepada pemerintah untuk didistribusikan kepada rumah sakit dan laboratorium rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia.
Dekan FTUI Dr Ir Hendri DS Budiono, M.Eng menambahkan UI tengah membangun iklim kolaborasi dalam pengembangan riset dan inovasi di UI secara umum dan secara khususnya di bidang alat-alat kesehatan. Sinergi yang terjalin antara UI, industri, dan pemerintah mampu mewujudkan hilirisasi riset yang berguna bagi negeri, khususnya saat ini di tengah mewabahnya Covid-19. "Ini merupakan kolaborasi anak negeri yang membanggakan bagi Ibu Pertiwi," tuturnya.
Sementara itu,? Dekan FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam mengapresiasi kolaborasi itu. “Kerja luar biasa para pihak yang terlibat dalam konsorsium baik dari internal UI maupun dari eksternal UI, membuktikan bahwa riset pengembangan produk berbasis keilmuan dan multidisiplin akan menghasilkan karya terbaik serta berkesinambungan untuk NKRI," ujar Ari.
Selain memperoleh bantuan dari Konsorsium, pengembangan produk HS 19 juga didanai oleh hibah Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) DISTP UI.
Pihak industri yang terlibat menjalankan perannya masing-masing guna saling mendukung terciptanya HS 19. Sebagai contoh, Dynapack Asia Pte Ltd membuat mold dan memproduksi swab stick. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menyediakan bahan baku yang tepat dan berkualitas. Bagian berikutnya adalah proses “flocking” yang diilhami oleh flocking line production dari PT Ingress Malindo Ventures dan diadaptasi sesuai kebutuhan alkes medis.
Saat ini, bahan flocked swab terus dikembangkan oleh PT Langgeng Jaya dan PT Indachi Prima untuk memenuhi 100% produk dalam negeri. Lini produksi tersebut diintegrasikan dan difinalisasi oleh PT Sri Tita Medika melalui proses clean/sterile packaging.
Sementara itu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia memfasilitasi DISTP UI dengan perusahaan-perusahaan pemasoknya yang memiliki kapabilitas untuk mendukung pengembangan Flocked Swab serta berbagi pengalaman tentang supply chain management dalam Toyota Production System agar team UI dapat memastikan kontinuitas suplai.